Jeritan
Anak Kost
Sebagai kota
pendidikan, Padang merupakan incaran bagi orang-orang yang haus akan ilmu
pengetahuan. Banyak orang yang berdatangan ke kota Padang untuk menuntut ilmu
ini, mereka datang dari berbagai daerah, baik dalam lingkup Sumatera Barat
maupun luar Sumatera Barat seperti Aceh, Bengkulu, Medan, Jambi, dan masih
banyak daerah lainnya. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi yang hidupnya jauh
dari keduaorangtua tentunya ia harus ngekost
di Padang. Rumah kost adalah rumah kedua bagi para pencari ilmu pengetahuan
ini. Sebagai seorang yang berada jauh dari orangtua, tentunya ibu kost lah yang
menjadi orangtua mereka selama menuntut ilmu di Kota Padang.
Ibu kost memang tidak seperti ibu
kandung, sangat jarang sekali ditemukan ibu kost yang baik di kota Padang ini. Rata-rata
ibu kost disini hanya mempertimbangkan uang yang akan mengalir ke rekeningnya,
maksudnya disini ialah hubungan antara ibu kost dan anak kost tersebut hanya
sebatas hubungan kerjasama dimana si anak tinggal di rumah pemilik kost
tersebut, dan si anak berkewajiban untuk membayar sewa rumah. Hanya hubungan
seperti itulah yang saya temui di kota Padang. Tidak ada hubungan yang akrab
dan hangat antara Ibu kost dengan anak kostnya. Ibu kost akan menemui si anak
apabila ia akan menagih sewa rumah, namun jika tidak ada keperluan maka ibu
kost itu tidak akan menemui si anak kost tersebut. Bahkan, ada ibu kost yang
berkata kasar kepada anak yang tinggal di tempatnya apabila anak tersebut telat
membayar uang sewa rumah. Dan yang lebih parahnya lagi, jika telat membayar
sewa rumah maka akan kena denda sebesar 10% dari uang sewa rumah tersebut.
Bukannya bermaksud untuk menjatuhkan ibu kost, namun inilah realita yang saya
hadapi saat ini.
Jelas hal ini sangat tidak
manusiawi, betapa tidak sebagai seorang mahasiswa yang hidupnya terbilang
pas-pasan harus menerima perlakuan yang tidak baik dari ibu kostnya karena
tidak bisa membayar uang sewa rumah tepat pada waktunya. Terlalu banyak masalah
yang dihadapi oleh mahasiswa, mulai dari tugas kuliah sampai uang sewa rumah. Tidak
semua mahasiswa itu berasal dari keluarga yang berada, hendaknya ibu kost itu
juga memperhatikan hal tersebut. Bagaimana jika ia berada pada posisi yang
sama, apa yang bisa ia katakan ketika pemilik kost membentaknya karena belum
membayar sewa rumah, jangan mentang-mentang saya sebagai mahasiswa yang tinggal
di rumahnya bisa diperlakukan seenaknya saja.
Jika terus diperlakukan seperti ini
lambat laun si anak akan melakukan perlawanan terhadap ibu kostnya tersebut
karena si anak merasa telah dizalimi oleh ibu kostnya sendiri. Lambat laun akan tumbuh kebencian kepada ibu
kost tersebut. Jika hal ini sudah terjadi, kita tidak bisa menyalahkan anak
kost saja karena bagaimanapun juga semua itu juga tergantung pada perlakuan ibu
kost terhadap anak kost tersebut. Agar hal ini tidak berlangsung secara
berkepanjangan, maka hendaknya seorang pemilik kost mampu bersikap baik kepada
anak yang tinggal di rumahnya karena anak kost itulah yang menjadi salah satu
sumber penghasilannya.
Memang
tidak semua ibu kost mempunyai sikap seperti itu, namun kebanyakan dari ibu
kost itu memang memperhitungkan uang yang akan mengalir saja tanpa tahu
bagaimana kondisi anak tersebut. Tahukah mereka kalau anak kost itu sering
hanya makan mie instans karena kehabisan uang? Tahukah ia bagaimana keadaan anak-anak
yang tinggal di rumahnya, tahukah ia ketika anak-anak itu sakit? Tidak, ibu kost
hanya tahu kapan waktunya saya harus membayar sewa rumah, tanpa peduli
bagaimana keadaan mahasiswa tersebut.
Kurang harmonisnya hubungan antara
ibu kost dan anak kost ini hendaknya diperbaiki agar tercipta hubungan yang
akrab dan hangat antara ibu kost dengan anak kost layaknya sebuah keluarga.
Hubungan yang terjadi antara kedua pihak ini bukan hanya sekedar hubungan
kerjasama belaka namun juga hubungan kekeluargaan. Jalin komunikasi yang baik
antara anak kost dengan pemilik kost agat tidak terjadi kesalahpahaman dalam
suatu hal, misalnya dalam hal pembayaran sewa rumah. Dengan demikian, si anak
akan bisa konsentrasi pada kuliahnya, dan pemilik kost pun tidak dirugikan, sehingga
terjadilah simbiosis mutualisme antara ibu kost dengan anak kostnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar