Minggu, 15 April 2012


Jeritan Anak Kost

                Sebagai kota pendidikan, Padang merupakan incaran bagi orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang berdatangan ke kota Padang untuk menuntut ilmu ini, mereka datang dari berbagai daerah, baik dalam lingkup Sumatera Barat maupun luar Sumatera Barat seperti Aceh, Bengkulu, Medan, Jambi, dan masih banyak daerah lainnya. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi yang hidupnya jauh dari keduaorangtua tentunya ia harus ngekost di Padang. Rumah kost adalah rumah kedua bagi para pencari ilmu pengetahuan ini. Sebagai seorang yang berada jauh dari orangtua, tentunya ibu kost lah yang menjadi orangtua mereka selama menuntut ilmu di Kota Padang.
            Ibu kost memang tidak seperti ibu kandung, sangat jarang sekali ditemukan ibu kost yang baik di kota Padang ini. Rata-rata ibu kost disini hanya mempertimbangkan uang yang akan mengalir ke rekeningnya, maksudnya disini ialah hubungan antara ibu kost dan anak kost tersebut hanya sebatas hubungan kerjasama dimana si anak tinggal di rumah pemilik kost tersebut, dan si anak berkewajiban untuk membayar sewa rumah. Hanya hubungan seperti itulah yang saya temui di kota Padang. Tidak ada hubungan yang akrab dan hangat antara Ibu kost dengan anak kostnya. Ibu kost akan menemui si anak apabila ia akan menagih sewa rumah, namun jika tidak ada keperluan maka ibu kost itu tidak akan menemui si anak kost tersebut. Bahkan, ada ibu kost yang berkata kasar kepada anak yang tinggal di tempatnya apabila anak tersebut telat membayar uang sewa rumah. Dan yang lebih parahnya lagi, jika telat membayar sewa rumah maka akan kena denda sebesar 10% dari uang sewa rumah tersebut. Bukannya bermaksud untuk menjatuhkan ibu kost, namun inilah realita yang saya hadapi saat ini.
            Jelas hal ini sangat tidak manusiawi, betapa tidak sebagai seorang mahasiswa yang hidupnya terbilang pas-pasan harus menerima perlakuan yang tidak baik dari ibu kostnya karena tidak bisa membayar uang sewa rumah tepat pada waktunya. Terlalu banyak masalah yang dihadapi oleh mahasiswa, mulai dari tugas kuliah sampai uang sewa rumah. Tidak semua mahasiswa itu berasal dari keluarga yang berada, hendaknya ibu kost itu juga memperhatikan hal tersebut. Bagaimana jika ia berada pada posisi yang sama, apa yang bisa ia katakan ketika pemilik kost membentaknya karena belum membayar sewa rumah, jangan mentang-mentang saya sebagai mahasiswa yang tinggal di rumahnya bisa diperlakukan seenaknya saja. 
            Jika terus diperlakukan seperti ini lambat laun si anak akan melakukan perlawanan terhadap ibu kostnya tersebut karena si anak merasa telah dizalimi oleh ibu kostnya sendiri.  Lambat laun akan tumbuh kebencian kepada ibu kost tersebut. Jika hal ini sudah terjadi, kita tidak bisa menyalahkan anak kost saja karena bagaimanapun juga semua itu juga tergantung pada perlakuan ibu kost terhadap anak kost tersebut. Agar hal ini tidak berlangsung secara berkepanjangan, maka hendaknya seorang pemilik kost mampu bersikap baik kepada anak yang tinggal di rumahnya karena anak kost itulah yang menjadi salah satu sumber penghasilannya. 
Memang tidak semua ibu kost mempunyai sikap seperti itu, namun kebanyakan dari ibu kost itu memang memperhitungkan uang yang akan mengalir saja tanpa tahu bagaimana kondisi anak tersebut. Tahukah mereka kalau anak kost itu sering hanya makan mie instans karena kehabisan uang? Tahukah ia bagaimana keadaan anak-anak yang tinggal di rumahnya, tahukah ia ketika anak-anak itu sakit? Tidak, ibu kost hanya tahu kapan waktunya saya harus membayar sewa rumah, tanpa peduli bagaimana keadaan mahasiswa tersebut.
            Kurang harmonisnya hubungan antara ibu kost dan anak kost ini hendaknya diperbaiki agar tercipta hubungan yang akrab dan hangat antara ibu kost dengan anak kost layaknya sebuah keluarga. Hubungan yang terjadi antara kedua pihak ini bukan hanya sekedar hubungan kerjasama belaka namun juga hubungan kekeluargaan. Jalin komunikasi yang baik antara anak kost dengan pemilik kost agat tidak terjadi kesalahpahaman dalam suatu hal, misalnya dalam hal pembayaran sewa rumah. Dengan demikian, si anak akan bisa konsentrasi pada kuliahnya, dan pemilik kost pun tidak dirugikan, sehingga terjadilah simbiosis mutualisme antara ibu kost dengan anak kostnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar